Tanggal 29 September adalah hari raya Malaikat Agung: Mikael, Gabriel dan Rafael. Maka pada setiap tanggal 29 September Kolese Mikael Surakarta yang berlindung pada St. Mikael selalu merayakan pesta pelindung kolese ini. Acara cukup meriah dan variatif seperti lomba memancing, bulu tangkis, pingpong, basket, futsal, kegiatan amal seperti donor darah, bakti sosial, bazar kemanusiaan dan pemberian beasiswa Alegria kepada 10 orang mahasiswa yang secara finansial kurang mampu tetapi memiliki karakter positif dan kemampuan akademis. Selain itu ada juga kegiatan yang bersifat rekreatif seperti sepeda santai, touring dan jalan sehat. Puncak acara diisi dengan Misa bersama, dilanjutkan ramah tamah, dan hiburan, baik dari kalangan sendiri dan dari luar serta pembagian doorprize. Kegiatan baru berakhir pada pk 14.15 WIB.
Perayaan Ekarisiti dipimpin oleh 6 romo Jesuit yang berkarya di kolese Mikael. Dalam kotbahnya, sebagai selebran utama, Romo Nugroho Widiyanto, SJ, menyampaikan pesan mendalam bahwa Pesta Malaikat Agung ini meyakinkan kita akan penyertaan dan perlindungan Tuhan. Penyertaan Allah yang tidak kunjung henti dalam setiap langkah kehidupan umat-Nya teristimewa dalam masa-masa sulit. Dengan bantuan pelindung St. Mikael, kita dibantu untuk melihat kemuliaan Allah dalam kebaikan di sekitar kita.
Mikael
Siapakah Mikael. Mi-ka-el (Siapakah seperti Allah?), Gabri-el (“Allah adalah pahlawanku”), Rafael (“Allah telah menyembuhkan”). Mikhael, Gabriel dan Rafael disebut “santo” karena mereka kudus.
Santo Agustinus mengingatkan kita agar kita berpikir tentang malaikat bukan hanya dari segi siapa mereka, tetapi juga dari segi apa yang mereka lakukan: mereka adalah penghubung antara Tuhan dan manusia, pembawa pesan dan hamba Tuhan, serta rekan kerja manusia dalam keikutsertaan mereka dalam karya keselamatan.
Quis ut Deus?
“Siapakah yang seperti Tuhan?” (Quis ut Deus)? Sebuah pertanyaan menarik. Manusia seperti Tuhan (diciptakan menurut gambar-Nya; Kejadian 1:26-27 ). Malaikat seperti Tuhan (roh, baik, tidak seperti manusia, berkuasa; Matius 22:30). Mikael salah satu dari sedikit malaikat yang disebutkan namanya, membawa pertanyaan ini bersamanya: Siapakah yang seperti Tuhan? Pertanyaan retoris ini membawa kita pada jawaban “tak seorang pun.” Tuhan itu unik, Tuhan itu esa.
Kolese Mikael Bersatu untuk Maju: 1 G+ 3 H
Apa kaitannya merayakan pesta pelindung dan tema kita KOLESE MIKAEL: BERSATU UNTUK MAJU. Tuhan telah menyediakan berkat dan menyertai perjalanan kita sebagai keluarga besar Kolese Mikael. Maka kita pun dipanggil untuk saling melengkapi satu sama lain. Bersatu untuk maju dengan rumus 1G, 3H.
G berarti God blessing. Tuhan sendiri yang selalu mendampingi. Spiritualitas God blessing adalah ekperimensial artinya hanya akan mendarah daging kalau dialami dan direfleksikan. Pengalaman diberkati Allah tidak hanya dibayangkan tapi dialami.
3 H meliputi Head, Heart dan Hand. Head, kepala dan apapun yang berada di wilayah itu merupakan bekal yang dianugerahkan Tuhan bagi kita untuk mengendus atau membaui, melihat dan memperhatikan, mendengar dan berkonsentrasi, berpikir atau bernalar dengan benar.
Heart berarti hati dan perasaan. Fungsi heart untuk ikut merasakan keprihatinan setelah kita tahu yang kita lihat, dengarkan, dan pikirkan. Hati mengolah apa yang kita lihat, kita alami dengan bertanya apa yang mungkin dapat kita lakukan. Akhirnya, heart yang benar itu menimbulkan aksi nyata yaitu hand. Mengulurkan tangan, membantu dan menolong sesama. Iman itu baru dikatakan berhasil dan berbuah ketika menjadi kenyataan. Jangan sampai hidup kita hanya berhenti pada diskusi terus. Harus ada Langkah nyata walaupun perlu tetap untuk kehati-hatian.
Kita dapat bersatu menjadi maju kalau kita juga bisa berperan seperti para malaikat Agung itu: memberi kekuatan seperti malaikat Mikael, memberi kegembiraan seperti malaikat Gabriel serta memberi kesembuhan atas sakit yang terjadi karena ego kita masing-masing seperti malaikat Rafael.
Purna Karya
Sejak dua tahun terakhir ini, Mikael Day juga dijadikan kesempatan untuk memberikan penghargaan dan cinderamata kepada karyawan yang memasuki masa purna karya. Tahun ini ada 4 orang karyawan yang memasuki masa purna karya. Berikut daftar karyawan yang memasuki purna karya:
- Heindrich Johan ross,
- Bp. Santoso (PT. ATMI IGI);
- Johanes Chrisnugroho Dwi Hartanto (PT. ATMI Solo) dan
- Ibu Carolina Made dahlianti, S.pd (SMK. Mikael)