Michael Day senantiasa menjadi ruang istimewa bagi keluarga besar IKAMI (Ikatan Keluarga Alumni Mikael) untuk kembali berkumpul, berbagi cerita, dan menghidupkan kembali memori yang pernah terukir. Tahun 2025 ini, perayaan Michael Day hadir dengan sentuhan berbeda, mengusung tema Ekspedisi Rindu sebuah perjalanan hati untuk menelusuri kenangan, merajut kembali kebersamaan, dan memupuk rasa persaudaraan yang tak lekang oleh waktu. Michael Day senantiasa menjadi ruang istimewa bagi keluarga besar IKAMI (Ikatan Keluarga Alumni Mikael) untuk kembali berkumpul, berbagi cerita, dan menghidupkan kembali memori yang pernah terukir.
Bersama Compensasser (Mapala Politeknik ATMI Surakarta), IKAMI mengajak para alumni meninggalkan sejenak hiruk-pikuk kota dan berlayar menuju alam bebas, di mana udara segar, langit luas, dan cahaya api unggun menjadi saksi hangatnya pertemuan. Kegiatan ini akan dikemas melalui camping, api unggun, dan trekking alam, yang tidak hanya menawarkan petualangan fisik, tetapi juga perjalanan batin untuk kembali pada akar persahabatan dan solidaritas.
Ekspedisi Rindu bukan sekadar reuni, melainkan momen untuk menemukan kembali bagian dari diri yang pernah tumbuh bersama di bawah payung almamater. Melalui tawa, cerita, dan langkah yang seirama, kegiatan ini diharapkan menjadi penguat ikatan, penyembuh rindu, sekaligus pengukir kenangan baru yang akan dibawa pulang dalam hati masing-masing peserta.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini memiliki tujuan sebagai berikut:
- Mempererat tali silaturahmi antar anggota IKAMI melalui kegiatan bersama di alam terbuka.
- Membangun kembali rasa kebersamaan dan solidaritas yang pernah terjalin selama masa studi.
- Menyediakan ruang nostalgia yang hangat dan santai, jauh dari suasana formal dan rutinitas perkotaan.
- Menciptakan pengalaman positif dan kenangan baru melalui kegiatan camping, api unggun, dan trekking alam.
- Menumbuhkan semangat cinta almamater serta menginspirasi kesinambungan tradisi reuni di tahun-tahun mendatang.
Refleksi
Mendaki gunung bukanlah tentang menaklukkan puncak, tetapi menaklukkan diri sendiri, melawan letih, mengendalikan ego, dan belajar berjalan seiring dengan napas bumi. Setiap ayunan langkah adalah ujian, bukan hanya untuk raga, tetapi juga untuk jiwa. Rasa letih yang menggempur, dingin yang menusuk, dan jalur terjal yang seolah tak berujung, sejatinya bukanlah penghalang, melainkan tantangan. Setiap napas di udara tipis adalah pengingat bahwa manusia harus lebih banyak tunduk daripada angkuh. Di sanalah kita belajar dan menyadari bahwa manusia hanyalah tamu kecil di rumah besar bernama alam.
Alam menyapa dengan bahasa yang lembut. Desir angin di pucuk pinus, gemericik sungai di lembah, dan kabut yang turun menyelimuti bukit-bukit, semua menjadi harmoni yang mengajarkan kita untuk nyawiji ing roso, menyatu dalam rasa dengan bumi dan kehidupan. Dalam riuhnya pohon berderit diterpa angin, kita menemukan kesadaran bahwa kita bukan pemilik, tetapi hanyalah tamu yang diberi kesempatan singgah. Alam, tidak pernah meminta apa-apa tetapi dibalik diamnya terselip pesan: jagalah aku, rawatlah aku, cintailah aku. Karena bumi bukanlah warisan dari nenek moyang semata, melainkan titipan untuk anak cucu kita.
Puncak sejati bukanlah batu tertinggi yang kita pijak, melainkan hati yang saling menguatkan dalam perjalanan. Dan ketika akhirnya kita berdiri di puncak, menatap luasnya cakrawala, kita sadar: tidak ada yang benar-benar kita taklukkan selain diri kita sendiri. Gunung tetap tegak, hening, agung, kokoh dan abadi. Dan pada akhirnya, puncak sejati bukanlah titik tertinggi di gunung, melainkan rasa kebersamaan, kepedulian, dan cinta kasih yang kita bawa pulang bersama.
Agenda Kegiatan & Saran
Kegiatan Ekspedisi Rindu dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 4-5 Oktober 2025, bertempat di Area Telogo Dlingo dan Bukit Mongkrang, Tawangmangu. Ada tiga kegiatan penting: sharing dan bincang dengan Alumni, api unggun dan tracking ke bukit Mongkrang.
Kegiatan ini melibatkan alumni, keluarga alumni, mahasiswa aktif dan dosen instruktur serta anggota compansasser sebagai panitia pelaksana. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin tahun dan melibatkan semakin banyak orang, tidak sebatas alumni ATMI yang pernah mengikuti UKM Compansasser. Setia alumni dan mahasiswa yang senang dengan kegiatan alam bisa mengikuti dan meramaikan kegiatan ini.