Implementasi Kerjasama Kampus Merdeka Pada Perguruan Tiggi Swasta LLDIKTI VI
Kampus Merdeka merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Adanya konsep belajar merdeka tentunya bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk belajar diluar kampus. Konsep tersebut terus dikembangkangkan oleh kemendikbud sebagai upaya untuk mendapatkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas.
Kampus merdeka pada dasarnya menjadi sebuah konsep baru yang membiarkan mahasiswa mendapatkan kemerdekaan belajar di perguruan tinggi. Ini merupakan sebuah implementasi dari visi misi Presiden Joko Widodo guna menciptakan adanya SDM yang lebih unggul.
Dalam penerapannya, konsep ini nantinya mahasiswa akan diberikan keleluasaan selama dua semester pada program belajarnya untuk melakukan kegiatan diluar kelas. Konsep ini pada dasarnya menjadikan mahasiswa untuk lebih bersosialisasi dengan lingkungan diluar kelas.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk dapat mengenalkan adanya dunia kerja pada mahasiswa sejak dini. Sehingga kemudian mahasiswa akan jauh lebih siap kerja setelah nantinya lulus dari sebuah perguruan tinggi yang tersedia. Politeknik ATMI Surakarta sebagai lembaga pendidikan berbasis produksi ikut pula mensukseskan program pemerintah ini. Semua mahasiswa program D-4, pada semester 7 mendapatkan kesempatan magang di perusahaan-perusahaan di wilayah Solo dan sekitarnya.
Program magang ini sebenarnya direncanakan dilaksanakan di perusahaan nasional dan internasional dengan mengirim mahasiswa magang di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Jepang. Tetapi pandemi mengubah segalanya, sehingga kegiatan magang ini hanya dijalankan di perusahaan-perusahaan di wilayah Solo Raya.
FGD Implementasi Kerjasama Kampus MerdekaPada Perguruan Tiggi Swasta LLDIKTI VI
Focus Group Discussion ini diprakarsai oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI. Peserta kegiatan ini adalah kampus-kampus swasta dari “Kopertis” wilayah VI meliputi kampus-kampus dari Semarang, Purwokerto, Solo Raya, Kedu, wilayah Kudus dan sekitarnya. Semua peserta yang diundang ikut menghadiri kegiatan ini.
Kegiatan FGD dilaksanakan di Kolese Mikael Surakarta pada tanggal 29 Maret 2021. Hadir sebagai pembicara FX. Suryadi, dengan materi Best Practice Kerjasama Politeknik ATMI Surakarta, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D dengan materi Best Practice Kerjasama kampus UII, dan Munajat Tri Nugroho, Ph.D dengan materi Best Practice Kerjasama UMS.
Setelah pemaparan dari para pemateri dilakukan diskusi kelompok, dibagi dalam enam kelompok dengan materi diskusi:
- Kondisi terkini tata kelola kerja sama PT dalam rangka mendukung pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
- Rekomendasi untuk pimpinan PT terkait peningkatan kualitas tata kelola kerja sama PT dalam rangka mendorong pelaksanaan MBKM.
- Rekomendasi untuk LLDIKTI 6 terkait pengembangan rencana aksi fasilitasi pelaksanaan MBKM di perguruan tinggi melalui kerja sama