Wikan Sakarinto dalam paparannya menjelaskan bahwa salah satu nilai positif dari adanya Pandemi Covid-19 ini adalah mendorong para pedidik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran daring. “Yang perlu digalakkan sekarang tentu adalah relaksasi kurikulum serta materi pembelajaran berbasis simulasi, Virtual Reality, multimedia, animasi, video dan lain-lain termasuk untuk pembelajaran praktik,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 secara tiba-tiba mengharuskan Politeknik ATMI Surakarta melakukan perubahan sistem pembelajaran. Secara umum, perubahan pembelajaran yang dilakukan di Politeknik ATMI Surakarta dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu: perubahan pengaturan jadwal dan perubahan metode pembelajaran.
Dirjen Pendidikan Vokasi, Bapak Wikan Sakarinto, menyampaikan bahwa menghadapi era pandemi ini, mata kuliah praktik sedapat mungkin tetap dilakukan secara daring. Namun, jika tidak memungkinkan maka mata kuliah tersebut diarahkan untuk pelaksanaan di bagian akhir semester. Pelaksanaan kegiatan di kampus hanya diizinkan untuk kegiatan yang tidak dapat digantikan dengan pembelajaran daring seperti pengambilan data penelitian, pembuatan produk atau protipe di lab atau bengkel. Berdasarkan arahan tersebut, maka Politeknik ATMI Surakarta melakukan penyesuaian jadwal praktik.
Pengaturan penjadwalan di Politeknik ATMI Surakarta dilakukan dengan sangat fleksibel menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang secara aktual terkait Covid-19. Jadwal blok Politeknik ATMI Surakarta umumnya diatur dengan sistem 2 minggu teori dan 4 minggu praktek secara bergantian. Dalam situasi pandemi Covid-19, manajemen Politeknik ATMI Surakarta merumuskan sebuah jadwal yang mengelompokkan teori di awal tahun dan praktek di akhir tahun pembelajaran. Konsekuensi lain dari pengaturan jadwal ini adalah berubahnya durasi waktu praktek, yang sebelumnya 8 jam per hari menjadi 4 jam per hari. Durasi ini terjadi karena adanya 3 kelompok mahasiswa yang menggunakan sarana praktek secara bersama-sama dan menyesuaikan aturan tatap muka dari pemerintah, dimana sebelumnya hanya ada dua (2) shift selama masa pandemi menjadi tiga (3) shift.
Perubahan terkait metode pembelajaran terjadi pada pembelajaran teori maupun pada pembelajaran praktek. Pada pembelajaran teori, inovasi metode dan adaptasi terkait pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran sudah dilakukan secara baik. Pendidik maupun peserta didik berinteraksi dan melakukan proses edukasi secara online dan tersistem. Pembelajaran online memanfaatkan platform berupa aplikasi, website, jejaring sosial, serta learning management system (moodel). Berbagai platform tersebut sudah dimanfaatkan untuk mendukung transfer pengetahuan yang didukung berbagai teknik diskusi dan lainnya.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi, Politeknik ATMI Surakarta harus mengedepankan pendidikan praktik. Dirjen Pendidikan Vokasi, Bapak Wikan Sakarinto, menyampaikan bahwa pendidikan vokasi harus berbasis Project-Based Learning, dengan presentase 70 persen hasilnya adalah produk atau sebuah desain yang konkret. Perubahan metode pembelajaran praktik harus dilakukan supaya tuntutan dari Dirjen Pendidikan Vokasi dapat terwujud, dan lulusan Politeknik ATMI Surakarta masih tetap link and match dengan industri.
Perubahan pembelajaran praktik baik dari segi penjadwalan maupun metode pembelajaran sudah pernah dilakukan pada saat awal pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dengan berbagai keterbatasan dan ketidaksiapan. Pada tahun 2021, pembelajaran praktik akan dimulai pada awal bulan April, dengan persiapan yang lebih baik. Instruktur / dosen praktek dipersiapkan untuk menghadapi pembelajaran praktik tersebut. Persiapan ini diwujudkan dalam sebuah pelatihan yang berjudul “Refreshment Session Sharing”, yang diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 30 Maret 2021.
Kegiatan “Refreshment Session Sharing” ini bertujuan untuk membekali kemampuan instruktur / dosen praktik agar lebih memiliki semangat dan kesadaran dalam menghadapi perubahan dalam kondisi yang tidak ideal. Pelatihan ini diisi oleh Bapak E. Widijo Hari Murdoko, atau lebih akrab dipanggil Mr.Murdock. Beliau adalah seorang Trainer – Konsultan Pengembangan SDM & Organisasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 67 instruktur/dosen praktik. Isi dari materi tersebut terbagi menjadi 3 bagian besar, yaitu: berubah atau punah, kesadaran terhadap peran dan personal branding, dan achievement orientation. Pelatihan ini dikemas dengan nuansa yang ringan dan komunikatif, dengan tetap menanamkan kedalaman nilai-nilai kepribadian kepada masing-masing instruktur/dosen praktik. Dengan materi pelatihan tersebut diharapkan instruktur/dosen praktik lebih mampu beradaptasi, berinovasi, dan memberi perhatian lebih bagi peningkatan kemampuan mahasiswa, karena instruktur/dosen praktek merupakan garda terdepan Politeknik ATMi Surakarta dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa.